Selasa, 10 Januari 2017

Liburan?



Liburan natal dan tahun baru kali ini tak begitu banyak yang bisa diceritakan. Hanya dirumah seperti biasa, dan bersenang - senang menikmati sisa - sisa hari libur yang masih bisa dinikmati sebelum masanya habis. Mungkin jika ada yang pernah berkata tentang tidur – bangun – makan – tidur lagi, itu lah yang yang saya alami selama satu liburan ini. Selama liburan yang saya lakukan tidak ada yang benar - benar penting, saya akui, semua hanya dijalani dengan santai. Hanya saya jalani untuk menghilangkan stress UAS yang masih tersisa karena mental ataupun secara jasmani.

Semua hari libur saya habiskan waktunya untuk menonton salah satu anime di laptop yang saya miliki. Tidak ada satu pun hari libur saya lewatkan sebelum menonton paling tidak 2 episode. Memang, ada saatnya laptop saya membutuhkan waktu untuk istirahat saat sudah benar -  benar panas, tetapi itu puy saya manfaatkan waktunya untuk menyalakan hp dan mulai membaca komik yang hari itu sedang update, atau membaca asal komik - komik yang sedang populer. saya tidak menonton, tetapi semua hari saya lewatkan dengan layar laptop menyala di depan muka. Jadi wajar, saat ayah, ibu, atau pun kakak saya kesal melihat saya terus - menerus menatap layar yang terbuka di depan mata yang menyala, apapun itu jenis layarnya.               

Karena hal inilah, ibu dan kakak saya berinisiatif untuk membawa saya keluar dari rumah yang mungkin, jika dihitung - hitung bisa mendekap di rumah dan tak melihat keadaan lingkungan luar selama 3 hari berturut - turut. Kami pun pergi ke Mall Of Indonesia, atau yang biasa lebih dikenal sebagai MOI, untuk jalan - jalan, sembari menemani adik saya yang mempunya kelas di sana selama dua hari seminggu. TIdak hanya itu, saya juga diminta untuk selalu ikut berenang, kapan pun ibu saya menginginkannya.

Cara itu memang sedikit efektif, tetapi seperti yang saya tulis, hanya sedikit, tidak benar-benar efektif. Karena pada akhirnya, apapun yang dilakukan, saya akan kembali membuka laptop dan menatapnya dengan intens sesampainya dirumah. Yang pada akhirnya, saya mendapatkan akibatnya sendiri. Tepat pada 2 Januari 2017, dengan nada yang sedikit lebih tinggi daripada biasanya, ibu melarang saya untuk menonton anime, apapun lagi selama liburan.

Dengan patuh, saya tak lagi menonton anime. Saja juga merasa bersalah sebenarnya. Semua berusaha membuat saya tidak mengurung diri dengan laptop terus - menerus, tapi saya tak menghargainya dan malah membuat mereka semakin kesal. Seharusnya saya lebih memerhatikan sekitar dan menuruti kata - kata ibu saya untuk berhenti. Karena pada akhirnya, saat itu saya mendapatkan balasan lebih, ditambah dengan sebuah amarah dari seorang ibu.

Ya… Walaupun tetap tidak ada yang bisa menhentikan saya untuk selalu membaca komik. Yang dilarang adalah menonton anime, bukan membaca komik, kan?